30 December 2006

Formulir Pesan

Silakan sampaikan pesan anda di formulir ini. Saya usahakan untuk membalas pesan anda sesegera mungkin. Terima kasih.








Name


E-mail




Subject









Message




Selengkapnya......

23 December 2006

Penjelasan Aa Gym yang Mblunder

Setelah kabar pernikahan kedua Aa Gym menyebar luas, pengasuh pondok pesantren Darut Tauhid ini memberikan penjelasan kepada para santrinya. Ada dua poin penting yang disampaikan. Pertama, Aa merasa perbuatan yang dilakukan tidak salah, tidak melanggar hukum agama dan juga negara. Kedua, (sepertinya) ia ingin menghapus stigma burug poligami di masyarakat. Dengan kata lain, tindakannya ini sekaligus sebagai dakwah.

Benar, negara dan agama (agama islam, agama yang dianut oleh Aa) tidak melarang seorang melakukan poligami. Tapi jika karena kekhawatiran akan terjadinya TTM (teman tapi mesum) sebagai analogi mengambil keputusan poligami, ini jelas kurang tepat.

Tidak salah juga jika fenomena TTM sudah merajalela. Tapi tentunya hal semacam itu sudah terjadi sejak dulu. (Tradisi) selingkuh tentu saja tidak berlangsung sejak munculnya hits TTM yang dibawakan Ratu. Bukankah itu sifat naluriah manusia yang dilengkapi dengan hawa nafsu. Persoalannya, bagaimana manusia bisa mengendalikan hawa nafsu.

Saya pribadi menyebutnya konyol. Masak Aa Gym berpoligami karena takut melakukan TTM. Dengan kata lain, dia tak sanggup menahan nafsu. Maka dipilihnya poligami sebagai jalan keluarnya.

Analogi berpikir Aa Gym itu jelas merendahkan martabat manusia, dan tentu saja agama yang dijadikan sebagai sumber hukum. Apa ada jawaban lain, jika melakukan poligami itu karena kekuatiran terjadinya TTM, kalau tidak karena nafsu?

Mungkin Aa Gym akan menggunakan alasan yang kedua. Poligami yang dilakukan sekaligus sebagai dakwah. Ia ingin mengubah stigma buruk poligami di masyarakat. Jadi apa yang dilakukan itu bukan untuk dirinya, tapi ia ingin memberikan contoh bahwa poligami itu tidak (selamanya) buruk.

Mohon maaf, Aa. Menurut Saya penjelasan Aa ini bertele-tele, muter-muter, atau dalam bahasa Jawa mblunder.

Coba jawablah dengan jujur, apakah Aa menikahi Rini bukan karena tampilan visualnya yang menarik. Apalagi ia juga mantan model. Lagian seperti kata Aa, poligami kan boleh, tapi tidak dianjurkan. Mubah. Apakah sedimikian perlu Aa mendakwahkan sesuatu yang mubah ini?

Kapan niat dakwah itu muncul, apakah niat itu sudah muncul dari awal sejak Aa ingin menikahi Rini sebagai istri kedua. Atau baru muncul setalah berita ini tersebar luas, setelah Aa mendapatkan kritikan dari pengikut Aa. Jika niat itu baru muncul belakangan, apakah ini bukan hanya alasan Aa untuk menjaga nama baik?

Jika benar, Aa sudah merencanakan jauh hari, kenapa Teh Ninih terkejut waktu pertama kali mendengar kabar pernikahan kedua Aa itu. Seperti yang tampak pada layar televisi, istri pertama Aa itu menangis. Ia sepertinya sangat terkejut, perasaanya terpukul. Bukankah Aa adalah suaminya yang telah melahirkan beberapa anak darinya, yang tentu saja sudah teramat dekat dengan istri. Mana mungkin istri tak mengetahui kabar itu, atau kenapa Aa tak mengabari dulu sebelum akhirnya kabar itu tersebar luas. Apakah hubungan Aa dengannya sudah tak harmonis lagi?

Jika benar, Aa benar melakukan poligami untuk dakwah, menghapus stigma buruk poligami di mayarakat, saya harus acungkan jempol karena Aa (terlalu) berani mengambil resiko terburuk, yakni mengorbankan popularitas Aa sebagai tokoh agama.

Berikut ini adalah penjelasan Aa Gym dan istri pertamanya, teh Ninih, tentang pernikahan keduanya itu. Diambil dari http://rinrinjamrianti.multiply.com/reviews/item/47?mark_read=rinrinjamrianti:reviews:47

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, rekan-rekan sekalian. Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh kita semua. Saya akan menyampaikan, sesuatu yang sangat sangat penting, dan...hal yang dianggap akan menjadi hal yang strategis untuk siapapun yang menginginkan perubahan.

Saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh civitas santri daarut tauhiid, andaikata keputusan yang aa ambil ini membuat banyak ketidaknyamanan. Pertama, ketidaknyamanan perasaan karena informasi yang kurang jelas. Yang kedua, ketidaknyamanan. ..karena mungkin bertentangan dengan sebagian keyakinan. Yang ketiga, karena akan ada dampak bagi Daarut Tauhiid, MQ maupun Kopontren.

Keputusan berpoligami ini bukan hal yang ringan, saya sadar sepenuhnya akan dampak (baik dan buruknya). 5 tahun dibahas, prolognya sudah sering dibacakan, apa gerangan alasannya, mengapa mengambil resiko yang sangat besar seperti ini?

Pertama, kita lihat bahwa...kata poligami bagi sebagian masyarakat indonesia masih dianggap sesuatu perilaku yang buruk. Tidak heran bila ibu-ibu memberi nasihat..."Jangan berpoligami. ..!"

Apalagi dengan adanya kejadian ini, sms yang... -sebagian sms yang saya lihat-...ibu- ibu yang begitu marahnya, sampai mau meludahi, memukul kalau bertemu AA, buku-buku disobek, potret tidak mau dilihat. Ini adalah bukan hal yang membuat kita emosi, tapi ini peta(?tidak terdengar jelas), betapa belum semua orang bisa siap mendengar kata poligami.

Ini menjadi pikiran...shalat jalan, shaum jalan, haji, umrah...tapi ketika mendengar kata poligami...tersenga t. Menjadi marah, menjadi...ghibah, seakan ada hukum Allah yang salah. Saya mengerti...bahwa wanita begitu berat mendengar kata ini, dan ini manusiawi. Tetapi...manjadi tidak yakin kepada kebenaran, khususnya yang satu ini, menjadi memaki, memusuhi...ini yang harus kita bantu perbaiki.

Kita lihat juga, pada saat yang sama, pergaulan bebas, perzinahan, ttm...menjadi. ..sepertinya bukan sebuah perilaku buruk, masyarakat makin permissive terhadap hal ini. Saya sebetulnya menunggu akan ada tokoh yang berani mengubah paradigma ini, seperti zaman jilbab dulu.

Saudaraku sekalian, sesudah istikharah hampir satu tahun, maka...walaupun mungkin ada banyak kekurangan dan kesalahan di dalam pengambilan keputusan ini, saya memilih untuk melakukannya. Mengapa baru diumumkan sekarang? seperti halnya sepak bola, karena ini membutuhkan tim yang tangguh, saya harus menanti saat tim saya kuat...Teh Ninih, Anak-anak, Orang Tua. Besar harapan, Allah membuka waktunya, dan Alhamdulillah, pertolongan Allah...kemarin diberi kesempatan dibuka waktunya.

Satu...hikmahnya, bagi saya pribadi, ini saat yang paling tepat untuk menguji apakah selama ini saya menikmati pujian, penghargaan, popularitas, penghormatan, atau saya berjuang karena ingin sesuatu yang saya yakini benar. Alhamdulillah, dengan adanya situasi ini, betapa banyak perhatian dalam aneka bentuk, caci maki, kutukan, ancaman...dan saya sependapat seperti yang dikatakan pak Miftah Faridl, kita harus ikhlas menerima caci maki ini, andai kata kita benar-benar mau komit. Alhamdulillah. ..

Hikmah yang kedua, inilah kesempatan bagi masyarakat. Saya ingin tahu, dakwah saya selama ini mengajak orang komit kepada hukum Allah, aturan Allah, atau baru komit kepada suka Abdullah Gymnastiar. Kalau dia komit kepada hukum, berarti tidak ada masalah. Ini hal yang halal, ini hal yang dibolehkan, bukan dianjurkan.. .ini hal yang, juga Rasulullah tidak melarang, sahabat juga melakukan. Ini hal yang, aturan negara juga memberikan peluang. Ini bukan kejahatan, ini bukan zina, ini bukan
selingkuh... INI HALAL!! Sesuatu yang halal, sesuatu yang boleh, tetapi mengapa sebagian orang sampai seperti itu kata-katanya? Berarti...saya dakwah belum berhasil membuat orang lebih yakin kepada kebenaran dari Allah, baru sampai kepada figur AA Gym. Ini baik hadirin, untuk menguji sampai sejauh mana efek dakwah.

Bagi saya pribadi, ini cobaan yang luar biasa mantapnya. Ternyata, poligami tidak semudah diucap. Setiap hari teruji sekali, bagaimana 2 istri ini dari sudut yang berbeda? belum lagi anak-anak, belum lagi masyarakat.. .menguras. ..AA pemula belum pernah berpoligami sebelumnya.

Guru-guru saya juga jarang yang berpoligami terbuka. Adayang nasihat diam-diam, ada yang memberi nasehat bagus...belum juga. Jadi, untuk terbuka secara nasional, belum ada gurunya. Dan ini tidak mudah, hadirin. Kalau ada gurunya mungkin lebih mudah.

Tetapi, saya yakin, saya bukan melakukan kejahatan. Saya tidak melakukan kemaksiatan, ini legal, ini halal...Bismillah. Hikmahnya, jadi lebih sungguh-sungguh bergantung kepada ALlah. Kepada siapa lagi, selain kepada ALLAH? Maha suci ALlah, mudah2an besok lusa akan nampak karunia ALlah lainnya bagaimana kita sudah serius menggantungkan kepada Allah.

Hikmah untuk istri saya. Adayang bertanya..." AA Gym kurang apa teh Ninih? Teh Ninih baik, pandai, sholehah, cantik." Sulit saya mengemukakan. ..ini adalah tanda cinta saya kepada istri saya. Saya tahu istri saya sangat baik, dan saya ingin istri saya menjadi lebih baik. Saya rindu melihat teh Ninih menjadi bidadari di sorga kelak...dan saya tahu...saya adalah salah satu penghalang yang membuat teteh bisa mencintai Allah sepenuh hati. Siapa suami yang tidak rindu istrinya menjadi pecinta Allah?

Saya pasti mati...Apa yang bisa dilakukan oleh seorang suami yang cinta ke istrinya, kecuali ingin menjadi pecinta Allah yang dapat menjamin dirinya. Tapi, saya susah menjelaskan ini kepada umum. Saya tahu istri saya akan sakit. Tetapi seperti yang disuntik vitamin, mungkin sakit sebentar, besok lusa dia akan lebih kuat. Kalau saya nanti mati, mudah2an inilah warisan terbaik sebagai tanda cinta saya kepada istri saya...Saya percaya betul teteh akan kuat. Ayahnya ulama, nenek-kakeknya ulama, adik-kakaknya orang-orang yang terjaga, dia didoakan banyak orang.

Saya tahu bagaimana teteh bangun malam. Saya ingin teteh hanya mencintai Allah daripada mencintai saya (AA Gym berbicara sambil menangis). Ini benar hadirin...(pada bagian ini, terdapat jeda beberapa detik, karena AA Gym dipeluk oleh seorang koleganya, dan terdengar juga suara tangisan AA Gym. Sebetulnya, di bagian ini, jika mendengarkan rekamannya lebih mengharukan daripada sekedar tulisan di sini. Karena emosinya lebih terdengar, dan pada beberapa bagian kalimat, AA Gym berbicara sambil menangis).

Susahsaya mengungkapan dengan bahasa umum...

Mudah2an besok lusa, cita-cita saya, teteh selama di bumi ini menjadi ulama wanita, yang benar2 sesuai perkataan dan perbuatannya. Saya lihat umat terlalu banyak berkiblat kepada saya, ini tidak sehat. Jarang ada ulama wanita yang begitu penuh(?). Saya harus menggeser cinta para muslimah, mungkin lebih tepat kepada figur seorang ulama wanita. Saya siap menerima caci maki, saya siap dihina orang, saya siap dijauhi orang...mudah2an Allah menerima ini sebagai tanda cinta saya kepada teh Ninih, cinta saya kepada ummat, untuk mendapat figur yang lebih tepat. Wallahualam, Allah lah yang
Maha Tahu. Hanya waktu yang akan memberikan bukti ini.

Mengapa saya berbuat kejam kepada anak2 saya? Bukan kejam. Siapa yang lebih mencintai anaknya selain orangtuanya sendiri? Apakah cinta dengan dibiarkan dia tidak mengenal kebenaran? Apakah cinta dibiarkan dengan segala sesuatu yang enak? Saya ingin anak saya tidak (pernah/terlalu? ) mengatakan sesuatu yang salah tentang hukum Allah. Dia harus mengatakan bahwa ini adalah hukum Allah. Nggak boleh dicacati hati ini terhadap kebenaran dari Allah. Tidak mungkin Allah membolehkan sesuatu yang akan mencelakakan manusia. Tidak mungkin Allah memberikan aturan yang akan mencelakakan dan membinasakan, Allah yang paling tahu tentang manusia.

Saya tahu luka hati Gaida, Ghazi dan beraat sekali bagi saya. Tapi, saya percaya sepenuhnya saya tidak berbuat jahat. Ini adalah kebenaran yang tidak umum dilakukan. Alhamdulillah. Dan saya ingin anak-anak saya kuat, terlatih menghadapi yang sulit. Selama ini enak, dipuji, dihargai. Mereka akan menghadapi teman-temannya, lingkungannya. Saya ingin mereka kuat menjadi anak-anak yang kuat, dan mereka harus belajar berbagi kebahagiaan dengan yang lain.

Alhamdulillah. Tadi pagi sebelum anak-anak pergi ke sekolah...katakan Anakku untuk bapakmu..."harus kuat pak, harus kuat..". Anak-anak memberikan dukungan luar biasa. Saya dapat sms dari gurunya..."Anak- anak AA kuat dan tegar, di sekolah biasa, walaupun saya tahu biasanya yang lain terpuruk".

Saya percaya pertolongan Allah, bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan. Untuk daarut tauhiid, inilah saatnya, saudara lebih banyak bergantung kepada Allah daripada kepada Abdullah Gymnastiar. Mungkin akan ada penurunan jumlah jama'ah yang datang, pelatihan, pembeli...kalau saudara bergantung kepada Abdullah Gymnastiar, inilah saatnya saudara kecewa. Yang membagi rezeki bukanlah saya, Allah yang maha kuasa. Kita sudah sering mengatakan," suatu saat jangan bergantung kepada AA". Inilah saatnya. Yang daftar ke MQ Travel ada yang membatalkan, TIDAK APA-APA, BAGUS!! MEREKA
HARUS LURUS NIATNYA!! Bukan karena AA Gym, HARUS KARENA ALLAH!!. Tamu ada yang membatalkan datang ke sini..ITU BAGUS!! Mereka tidak boleh datang karena manusia, mereka harus datang karena mau mencari ilmu, mencari kebenaran. Saya tidak melihat kerugian dengan berkurangnya orang datang, berkurangnya transaksi jual beli, disanalah keberuntungan dari ALlah, agar kita bener-bener tauhiid nya lurus.

Bagi kaum muslimah, yang takut suaminya menikah lagi, yang tiba-tiba menjadi benci kepada teh Rini... Teh Rini hanyalah seorang makhluk yang ditakdirkan oleh Allah menjadi bagian dari terjadinya ketentuan ini. Insya Allah, suatu saat mudah2an teh Ninih bisa menjelaskan apa hikmahnya. Apakah saudara benci kepada sesama wanita sendiri, dengki sehingga seperti yang dikatakan pak Miftah Faridl, berbuat sadis...orang yang berghibah itu orang yang dianggap sadis, karena seperti memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Ini ujian keimanan bagi AKhwat. Bagi lelaki, ikhwan di daarut tauhiid, ini juga ujian keimanan, apakah serta merta ingin melakukan hal yang sama, padahal tidak tahu ilmunya?

Bagi ummat, ini adalah saatnya, mengetes apakah yang dicari selama ini hanya sesuatu yang enak, sesuai dengan seleranya, atau yang dicari yang benar menurut ALlah SWT. Mengapa begitu marah kepada saya? Karena tidak sesuai dengan harapannya. Harusnya, ummat menginginkan saya sesuai dengan harapan Allah, bukan harapannya. Alhamdulillah, akan ada saatnya sebagian orang tidak mau mendengar,menjauh, marah...tetapi saya percaya setiap hati itu adalah dalam genggaman Allah. Saat ini benci, belum tentu besok akan benci. Saat ini mencaci, belum tentu besok akan mencaci. Mengapa? Karena
yang menanamkan cinta bukanlah rekayasa kita, yang menanamkan cinta hanyalah Allah SWT. Insya Allah, bagi saya tidak ada masalah, dihina, dicaci, dikutuk, diancam...ini adalah bagian yang belum pernah saya jalani selama ini.

Saudaraku sekalian, ini akan berproses beberapa waktu. Kalau saudara mengharapkan pertolongan ALlah dan ikhlas, semuanya menjadi mudah. Kalau saudara mencintai dunia, mencintai pujian, penghargaan, bergantung kepada makhluk...inilah saat yang terberat yang saudara jalani. Barang siapa yang Allah baginya, Hasbiyallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'mal nassir.

Saudaraku sekalian, mudah2an kedepan dengan ijin ALlah akan terbukti, bentuk cinta seorang suami kepada keluarganya, kepada ummatnya, Insya ALlah. Saya harus kuat menjaga keikhlasan ini, saudarapun teruji kesetiaan, cinta kepada AA. Saya tidak berharap agar rekan2 mencintai, membela saya...Jangankan kepada rekan2, kepada teh Ninih saja..."Mamah, AA tidak menuntut mamah melakukan apapun untuk keputusan yang AA ambil ini". Karena tidak bisa diungkapkan sekarang hikmahnya. Mudah2an rekan2 memaklumi, memaafkan, dan siap. Inilah babak baru dalam kehidupan saya, mungkin
satu-dua tahun ini akan latihan mengembangkan kemampuan. Sebagai penggantinya, mudah2an ibu2 akan...tempat saya digunakan oleh teh Ninih. Mudah2an akan ada figur ulama lain yang bisa mengisi kekosongan ini, pada saatnya mudah2an AA Gym yang tampil lebih layak disebut ulama daripada sekarang ini yang hanya baru belajar berdakwah biasa. Saya membutuhkan situasi dimana teruji keikhlasan, teruji kegigihan, konsisten
dalam kebenaran, apakah karena ALlah ataukah karena mencari kedudukan kepada manusia.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


[Teh Ninih sebagai pembicara kedua]

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. ..

Maha suci Allah, yang melembutkan hati-hati kita. Mudah-mudahan dengan
kelembutan hati, Allah menuntun kita agar kita mudah untuk menerima
kebenaran. Terima kasih AA...saya pribadi merasa bersyukur memiliki suami
yang diberikan karunia yang sangat besar, bisa mengenal Allah sejak sebelum
menikah. Dan saya...banyak evaluasi untuk saya sebagai istri, kurang terima
kasih saya kepada suami, sehingga dengan pernikahan 20 tahun, walaupun saya
sebagai istri sudah mulai dikenalkan dengan Allah oleh orang tua, tetapi
untuk langsung bisa mempraktekan, Alhamdulillah, syariatnya lewat AA.
Hakikatnya Allah SWT yang sayang, Allah memilih AA.

Perjalanan 20 tahun menikah penuh dengan liku, kadang sering tidak setuju
dengan apa yang AA lakukan. Berawal dari bagaimana AA selalu melatih istri
untuk tidak cinta dunia. Sempat terpikir, "Kenapa AA seperti ini, kok
nyiksa istri...?". Tetapi, subhanallah, dengan kesabaran AA, sebagai suami
begitu paham perasaan istri. Dan 20 tahun kemudian, inilah saatnya, latihan
demi latihan yang luar biasa ujian besar. Di saat istri sangat cinta kepada
suami, karena suami sedang diuji dengan penghormatan, dan suami juga selalu
memuji istri. Nah, pada saat inilah, subhanallah, Allah mendatangkan
kejadian yang menguji keikhlasan istri. Maka yang pertama kali, hikmah dari
kejadian ini, "Ya Allah, saya sedang diuji dengan kemudahan, dengan
penghormatan" . Dan suami begitu bangga kepada saya, kadang terucap dalam
hati, dalam pikiran..."inilah saya yang paling hebat, yang bisa mengantarkan suami saya menjadi hebat seperti ini"...Allah nggak suka, Allah Maha Cemburu..."Bukan karena engkau...", bukan karena saya sebagai istri, tapi Allah yang menuntun,
Allah yang memberikan kekuatan kepada suami. Maka, Allah mendatangkan
seorang wanita yang AA pilih sebagai istrinya.

Awalnya, hancurlah sudah perasaan diriku...tapi, subhanallah, terus minta
kepada Allah...oh, ternyata nggak ada yang hebat, tidak ada yang hebat,
yang hebat hanya Allah. Itulah ujian keikhlasan, sehingga akhirnya...ketika
tahu bahwa AA sudah menikah, subhanallah, pasti ini ada hikmahnya, pasti
ada hikmahnya. Langsung merujuk apakah ini akan mengikuti nafsu saya takut
kehilangan.. .kehilangan. ..nama istri AA Gym yang hebat, atau merujuk kepada
hukum Allah. Istikharah, sujud, minta tolong, sambil menangis...dan,
subhanallah, ketika hati kita lembut, itu terasa sekali penghambaan kita
kepada Allah, minta yang terbaik...minta yang terbaik. Dan, Allah
membukakan hati bahwa apa yang dilakukan suami saya ini adalah sebuah
kebenaran. Saya harus berjuang untuk memanage nafsu...memanage nafsu.

Dan, yang kedua, hikmahnya adalah, setelah meyakini bahwa ini sebuah
kebenaran, disinilah benar, bahwa dengan poligami itu sangat komplit,
bagaimana manajemen qalbu bisa dilatih semuanya. Yang pertama, bagaimana

melatih supaya tidak dengki kepada orang. Di saat ada orangnya, dengki
tidak? padahal hati terusik. Kalau saya dengki, berarti terhalang saya
untuk mendekat kepada Allah. Kemudian yang kedua, evaluasi untuk diri.
Apakah ini, saya termasuk tamak, tidak mau berbagi? Padahal selama ini, di
hadits, di Quran...bahwa kita harus mencintai saudara seiman seperti
mencintai diri sendiri. Saya punya suami yang begitu hebat, sholeh, kaya,
cakep...ini orang yang paling saya cintai, bisa nggak berbagi kepada sesama
muslimah. Ternyata tidak mudah AA...(terdengar audiens dan Teh Ninih
sendiri tersenyum/tertawa ringan)...ngejungke l(terjungkal) juga yah?
Istilahnya.. .AA takut sama yang lain. Tapi, subhanallah, dengan pertolongan
Allah, terus diberikan pemahaman... pemahaman. Berarti
saya nggak boleh mundur, ini kesempatan, harus lulus...harus lulus...harus
bisa.

Itu hikmah yang kedua, dan yang terakhir, barangkali ini satu harapan dari
Teteh sebagai...sebagai orang yang dipilih mendampingi AA dalam berjuang.
Di saat melihat akhwat, perilaku kepada teh Rini khususnya, sangat beragam.
Sampai ada yang ingin menjenggut katanya kalau ketemu, ingin menjambak, ada
yang malah sampai...disihir aja katanya, A, diguna-guna. Wah, udah
macem-macem. Pokoknya, subhanallah, ini sebuah pelajaran untuk saya secara
pribadi...oh, berarti sikap wanita itu sangat beragam, dan saya tidak bisa
menuntut akhwat sama, semua legowo, semua memaafkan... tapi inilah tanggung
jawab seorang pendakwah, seperti apa yang AA tadi sampaikan. Jadi, maaf
sekali...Teteh menghargai sekali yang sayang kepada teteh mungkin sangat
ingin, membalas lah...kalau itu dikatakan ketidaksukaan, bagaimana menjadi
seorang anak atau santrinya membela gurunya, untuk supaya tidak sakit.
Tapi, tolong...berperilak ulah, perilaku yang baik, karena walau
bagaimanapun teteh sekarang mulai
berfikir...saya bersyukur dan berterima kasih kepada teh Rini yang menjadi
jalan saya bisa evaluasi, sejauh mana keseriusan(? ) saya taat kepada suami,
sejauh mana saya berlatih untuk berbagi, berlatih untuk tidak dengki,
berlatih untuk memaafkan orang yang sepertinya menyakiti. Seperti itu A,
terima kasih.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

[Penjelasan Aa Gym]

Mengapa dipilih Alfarini? Seorang yang baru masuk ke sini (DT). Saya lebih
mendasarkan kepada istikharah, satu tahun, kurang lebih. Kalau baik,
mudahkan...kalau tidak baik, jangan pernah terjadi. Saya tidak memilih
karena saya mencintai berlebih. Tidak bisa dipungkiri Alfarini dikaruniai
sesuatu yang menarik perhatian, tetapi .(ada satu kata yang tidak
jelas)...sadar, saya tidak mau hanya karena itu.

Nah, rekan-rekan sekalian. Alfarini usianya hari ini genap 38 tahun.
Alfarini, kakeknya adalah...neneknya adik-kakak dengan orangtuanya pak
Habibie. Jadi, ini lahir di keluarga besar pak Habibie. SD, SMP nya di
Al-Azhar, SMA di Surabaya, kuliah di UNAIR. Yang saya dengar, memiliki
kecerdasan memadai, tanding dengan teh Ninih yang tidak pernah rangking 2,
kecuali rangking 1 terus. IP nya 3,6. Saya pilih, diantara hikmahnya adalah
karena ketabahan dan kesabarannya menghadapi situasi-situasi yang sangat
berat dalam kehidupannya. Ibunya sudah stroke, ayahnya sudah uzur, pikun.
Dia harus memikul tanggung jawab atas keluarganya seorang diri. Sudah
janda, anaknya 3, usianya selisih setahun dengan istri saya. Dan teruji
dalam situasi yang saaangat berat seperti ini, dimana saya tidak bisa
mendampingi teh Rini dihina, dicaci, dimaki begitu banyak orang, dia harus
menghadapinya seorang diri. Maha Suci Allah, yang membuka sedikit demi
sedikit hikmah.

Sahabat saya Hari Sudarsono, yang membangun pesantren ini dari awal, baru
saya tahu bahwa itu adalah saudara dekatnya, dan beliaulah, Hari Sudarsono
lah yang menceritakan. Jadi, kalau selama ini ada informasi yang simpang
siur, siapakah wanita ini? Jangan...jangan disisipkan intel dan sebagainya.
Semakin lama, semakin saya kenali, Qiyamul Lailnya, standarnya adalah jam
setengah 2 pagi, jam 2 pagi. Kesabarannya, alhamdulillah, saya syukuri.
Tentu banyak kekurangan-kekurang an sebagai manusia, tetapi sesudah ijab
qabul, saya sebagai suaminya memikul tanggung jawab untuk bisa membuat
istri saya ini menjadi bagian dari dakwah ini. Mudah-mudahan Teteh bisa
menjadi Kakak, berikut gurunya. Saya harap saudara tidak berburuk sangka
kepada istri saya yang kedua ini. Dia adalah bagian dari takdir ini, teteh
akan berubah menjadi lebih baik, insya Allah, syariatnya hadirnya Rini.
Anak-anak saya lebih dekat dengan Allah, syariatnya dengan hadirnya
Alfarini. Saya bisa belajar untuk terus
mengubah diri, syariatnya adalah ditakdirkannya ada wanita bernama
Alfarini.

Kenapa tidak dipilih dari anak Kyai yang sudah jadi? Mungkin takdir ini
membuktikan bahwa menikahi itu harus bertanggung jawab memperbaiki, maaf,
meningkatkan. Teh Ninih orangtuanya ulama, sudah jadi dari awal, saya hanya
tinggal memoles. Alfarini, pengetahuan agamanya tidak sebanyak
saudara-saudara, namun banyak juga pengetahuan dan pengalaman lainnya yang
mungkin saudara belum memiliki. (sampai sini, rekaman terputus...)

Selengkapnya......

22 December 2006

Resensi Blog: Kecil-kecil Pintar Ndobos

Like father, like son. Dalam Bahasa Indonesia, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Peribahasa ini barangkali yang paling tepat menggambarkan blogger cilik, Ghilman si anak ndobos. Dalam usianya yang baru seumuran murid kelas 6 SD, dia sudah pintar ngeblog. Bakatnya ini mewarisi ayahnya, Sir Mbilung si tukang ndobos.

"Ndobos" berasal dari Bahasa Jawa. Artinya omong kosong. Kenapa memakai nama Ndobos alias omong kosong?

"Ya karena isinya memang omong kosong. Jadi lebih baik begitu daripada pake nama yang serius, nanti mengecewakan orang," jawab Rudiyanto, ayah Ghilman. Ndobos senior yang tampak akrab dengan bahasa Jawa ini rupanya pernah menghabiskan masa kecil di Purwokerto, Jawa Tengah.

"Waktu itu ayah bilang, nama blognya apa saja. Asal tulis yang enak saja. Saya pilih saja anakndobos," jelas Ghilman.

Ghilman menceritakan apa saja dalam blognya, anakndobos.wordpress.com. Ia bercerita tentang keluarga dan teman di sekolah. Ada kakak yang dipanggilnya Ndut, yang punya kebiasaan meninggalkan barang-barangnya di sekolah. Ada juga nenek preman, yang punya tato tiga buah di lengan kanannya. Atau ayahnya yang sering jalan-jalan ke luar negeri.

Soal kemampuan menulis, Ghilman tak perlu diragukan lagi. Ia mampu bercerita dengan lancar dan sistematis. Secara gramatikal maupun penggunaan tanda baca, sepertinya juga tak ada masalah. Hanya saja, beberapa kali ia menggunakan kata "yaitu" dan "adalah" secara bersamaan. Padahal dua kata itu memiliki arti yang sama. Tapi bisa jadi ini disengaja oleh Ghilman sebagai gaya khasnya.

Terlepas dari itu, tulisannya menarik dan enak dibaca. Bisa-bisa pembaca akan dibuatnya tertawa karena gaya penceritaannya yang jenaka. Seperti pada posting yang menceritakan pelajaran olahraga lompat tinggi di sekolahnya. Ada teman yang pintar mempraktekkan gaya lompat torpedo. Lalu dia teringat seorang atlit yang melompat dengan gaya maling. Mungkin saja ia mantan maling. Tapi bagaimana dengan temannya yang melompat dengan gaya roket, apa dia pernah menjadi roket?

Kecerdikannya bercerita dapat dilihat juga pada cerita tentang komik Jepang. Ia menceritakan komik doraemon secara detail. Dari pengarang Doraemon versi lama sampai Doraemon Special. Ia tak hanya membaca, tapi juga menganalisa. Kemampuan ini tentu saja jarang dimiliki oleh anak seusianya.

Selain tertawa, pembaca akan dibuat haru ketika membaca tulisan "Kalau Bapak Pergi". Dalam tulisan ini diceritakan tentang ayah Ghilman yang sering bepergian ke luar negeri. Hal ini yang sering membuat Ghilman kesepian. Ia sering ditinggal hingga berbulan-bulan. Ia ingin si ayah selalu di sampingnya. Tapi kalau tidak pergi ke luar negeri, ayahnya tak bisa jalan-jalan. Kalau tidak kerja di luar negeri, duitnya habis.

Ya benar, bapak Ghilman memang bekerja di luar negeri. Ia bekerja di sebuah LSM pelestarian burung (Bird Life International) yang berkantor di Tokyo, Jepang. Dari pekerjaanya ini dirinya sering melakukan perjalanan ke berbagai negara. Sementara ibu Ghilman tinggal bersamanya di Bogor. Sama seperti bapaknya, ibu juga bekerja di LSM yang sama untuk kantor di Indonesia. Jika ndobos senior punya ndobos.com, ibu juga tak kalah. Ia punya blog di nengjeni.blogdrive.com. Di keluarga ini, hanya si Ndut yang tidak memiliki blog. Kakak Ghilman yang sekarang kelas 3 SMP di sekolah yang sama itu tidak suka ngeblog.

Dari blog Ghilman pembaca akan ditunjukkan bagaimana anak seusia kelas 6 SD itu berpikir tentang sesuatu. Cara pandang anak-anak yang barangkali dinilai naif oleh orang dewasa karena terlalu kekanak-kanakan, tapi di sisi lain juga mengejutkan. Bagaimana mungkin anak seusianya mampu melakukan pekerjaan yang belum tentu bisa dilakukan oleh orang dewasa.

Ghilman memang belum lama ngeblog. Ia memiliki blog sejak bulan November lalu, berawal dari tugas komputer di sekolahnya. Tapi kini ia telah punya banyak teman. Ini bisa diketahui dari daftar blogger yang memberikan komentar. Jumlah komentar tiap tulisan pun relatif stabil. Pernah bisa melonjak hampir mencapai 20 komentar seperti pada posting yang berjudul "Kalau Bapak Pergi".

Dari sekian blogger yang meninggalkan komentar, diketahui kebanyakan mengenal dekat Ghilman. Ada yang menakaman ibu, bibi yang jauh, dan ada juga tante dam om. Selain orang dekat Ghilman, blogger yang memberikan komentar tak lain adalah teman-teman ayahnya.

Ghilman mengaku suka membaca komentar-komentar para blogger lain di blognya. Ia sering senyum-senyum sendiri karena komentar yang datang memang tak kalah lucu dari cerita yang ditulisnya. Tapi dari sekian komentar, tak satu pun dibalas oleh Ghilman. Bisa jadi karena dia tak mau memberikan komentar balasan. Atau bila tidak, jangan-jangan yang mengoperasikan blog bukan Ghilman, mungkin si ayah.

Baik dari penjelasan Ghilman maupun ayah yang dikonfirmasi via telepon rumah dan telepon genggam, keduanya mengakui bahwa si ayah lah yang membantu mengoperasikan blog Ghilman. "Ayah yang bantu upload tulisan. Soalnya kalau nulis saya seringnya sampai malam. Besoknya kan saya harus masuk sekolah," aku Ghilman.

Tapi kalau soal tulisan, seperti diakui keduanya, adalah murni ditulis oleh Ghilman. "Dia sering marah-marah kalau saya ingin mengedit tulisannya," aku ayah Ghilman.
Di sekolah, Ghilman memang bukan satu-satunya yang memiliki blog. Teman-teman Ghilman di sekolah juga banyak yang ngeblog. "Mereka juga punya blog. Tapi isinya baru sedikit-sedikit saja," katanya.

Suatu kali teman sekelasnya bilang bahwa ia telah memiliki blog. Alamatnya ngapusi.blogspot.com. Tapi setelah dicek, blog itu tak ada isinya. Kejadian itu kemudian diceritakannya kepada si ayah. "Eh...ternyata teman saya itu ngapusi," katanya.

Kata "Ngapusi" mempunyai arti yang hampir sama dengan Ndobos. Keduanya berasal dari Bahasa Jawa, yang berarti omong kosong. Diduga teman Ghilman yang iseng itu sebelumnya telah membaca blog anakndobos.wordpress.com.

Diantara teman di sekolahnya yang rajin ngeblog adalah Saras. Suatu kali dia pernah meninggalkan pesan di blogger Ghilman. "Hai Ghilman, kita satu sekolah ya..." tulis saras.

Benar, Saras adalah teman satu sekolah Ghilman di Madania, Bogor. Tapi keduanya belum pernah bertemu karena keduanya beda kelas. Ghilman kelas 6, sementara Saras kelas 5.

Hal itulah yang kemudian membuat iri sang ayah. Katanya, anak sekolah sekarang tak seperti sekolah di zaman dulu. Sepulang sekolah, dia dan teman-temannya asik manjat buah jambu milik tetangga lalu kemudian di makan bareng. Tapi anak sekarang, pulang sekolah ngeblog. Anak seusia anaknya itu dulu tidak kenal apa itu blog.

Minggu ini Ghilman dan ayahnya berencana akan berkunjung ke Yogya. Di sana mereka akan bertemu dengan Tito, pemilik blog terapikomik.blogdrive.com, yang diakui Ghilman sebagai salah satu blogger favoritnya, selain blog Ndoro Kakung.

Ghilman rupanya sering ikut ayahnya ngumpul atau kopi darat (kopdar) bersama blogger lain. "Dia senang kalau saya ajak bertemu dengan para blogger teman-teman saya," kata sang ayah.

Selamat berlibur Ghilman, ditunggu cerita selanjutnya. Jangan lupa bawa kamera, biar nanti bisa bagi-bagi fotonya.

*Tulisan ini dimuat di rubrik blog suaramerdeka.com, klik di http://gaya.suaramerdeka.com/index.php?id=49

_________________________________________

Bloggernarsis@yahoogroups.com adalah forum diskusi blogger Jawa Tengah yang dibentuk oleh tim kreatif suaramerdeka.com. Kami mengundang anda bergabung, berdiskusi seputar blogger di Jawa Tengah secara khusus, dan dunia blog secara umum. Selain itu kami juga melayani untuk pelatihan blog dasar dan lanjut. Kunjungi blog.suaramerdeka.com

Selengkapnya......

16 December 2006

Nasionalisme

Sebuah cerita dari negeri penuh mitos

ALANGKAH bahagia seorang siswa sekolah dasar mengetahui kejayaan negerinya di masa lampau. Negeri yang kaya akan rempah-rempah itu dulu dihuni oleh orang-orang yang hebat. Hanya dengan berbekal bambu runcing, kompeni dengan peralatan supercanggih untuk ukuran saat itu, dibuatnya ngacir!

Bukan itu saja. Keperkasaan para pendahulu itu tidak hanya di medan laga, tapi juga kreatif dalam membuat cerita. Tahukah Anda jika gunung yang berbentuk menyerupai perahu terbalik di Jawa Barat itu memiliki legenda. Dari cerita yang beredar di masyarakat, gunung itu dulunya adalah perahu yang ditendang oleh Sangkuriang karena usahanya untuk mendapatkan cintanya kepada sang bunda gagal. Busyet… hebat betul orang itu!

Jika benar, maka negeri ini beserta orang-orangnya dulu dijaga oleh para dewa. Jadi tak aneh jika ada manusia sakti yang mampu membangun seribu candi dalam waktu semalam, tanpa semen, atau beton pencakar langit.

Bagaimana jika cerita itu ternyata tidak benar?

Namanya juga negeri penuh mitos, teramat sulit untuk membedakan mana yang fakta dan mana yang fiksi, mana cerita yang benar dan mana yang cuma mitos. Keduanya kabur. Akibatnya, dimaknailah mitos sebagai sebuah kebenaran, kebenaran tunggal yang seolah wahyu dari tuhan, dari dulu hingga sekarang.


BENEDICT ANDERSON dalam bukunya “Imagined Community”, mengkritik tentang konsep nasionalisme sebagai konsep semu yang dibayangkan orang atas sebuah komunitas yang disebut bangsa, nusantara, negara, maupun istilah lainnya.

Bagaimana mungkin orang-orang yang menghuni di belahan pulau-pulau yang terpencar, dengan beragam budaya, agama, warna kulit, dialek, disatukan dalam sebuah institusi yang disebut negara Indonesia. Benarkah karena kesadaran senasib-sepenanggungan akibat penjajahan, orang-orang itu kemudian bersatu. Meski berbeda, namun tetap satu tujuan!

Mungkin saja karena orang-orang di nusantara ini dilahirkan dari nenek moyang yang sama. Disatukan karena memiliki kebudayaan yang sama, kebudayaan orang timur. Tapi ini juga masih abstrak. Kalau benar, mengapa orang Indonesia cenderung lebih suka meniru produk-produk yang didatangkan dari Barat. Celakanya bukan sekadar meniru, tapi merasa lebih nyaman dengan menjadi konsumen budaya Eropa. Sampai-sampai tak sadar jika pakian Batik yang sering dikenakan oleh Kofi Anan, Sekjen PBB, dalam setiap lawatannya itu berasal dari Indonesia. Sementara kita sendiri bangga memakai jas, celana jeans, yang mulanya dikenalkan oleh penjajah Belanda.

Ah, jangan-jangan wacana penyatuan itu sebenarnya punya tujuan tertentu, kekuasaan, misalnya. Ada pihak yang merasa besar, yang ingin “merangkul” kelompok-kelompok yang lebih kecil. Sebut saja, Jawa yang merupakan etnis terbesar di Indonesia. Jika tidak, mengapa harus bersatu, bersatu untuk apa. Apakah karena pepatah “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Ini kan dulu. Rusia, bekas pecahan negara Unisoviet, buktinya sekarang masih kuat.

Apakah tidak ada pihak yang merasa dirugikan dengan adanya penyatuan itu. Bisakah kelompok yang besar itu menampung aspirasi golongan yang lebih kecil. Bukankah dalam proses kompromi harus ada pihak yang mengalah. Tuluskah pihak yang terpaksa harus mengalah itu demi kata yang disebut “mufakat”?

Dari perjalanan lebih dari separoh abad pasca Indonesia merdeka, kampanye penyatuan di bawah bendera nasionalisme itu telah memakan banyak pertumpahan darah. Yang disebut Warga Negara Indonesia adalah orang pribumi, yang merupakan putera asli bangsa Indonesia. Para pendatang, seperti etnis Tiong Hoa tidak punya hak untuk hidup di negeri ini. Maka terjadilah pembatian besar-besaran etnis Tiong Hoa oleh pribumi yang disponsori oleh pemerintah. Padahal kemerdekaan yang dicapai ini juga berkat perjuangan para etnis pendatang itu, yang membantu warga Indonesia melawan penjajah.

Selain pendatang, korban yang jatuh ternyata juga orang pribumi sendiri. Anda tentu pernah mendengar pembantaian besar-besaran orang yang dianggap “kiri” di sekitar tahun 65-66. Periode selanjutnya, komunis dianggap sebagai bahaya laten, sehingga diharamkan hidup di negara Indonesia oleh pemerintah Orde Baru.

Tragedi lain antar penduduk pribumi terjadi pada rentang tahun 1998-2004 di Poso, Sulawesi Tengah. Karena dipicu kecemburuan terhadap warga pendatang, etnis Melayu mengusir warga etnis Madura dari tanah kelahirannya. Lebih dari 2000 orang menjadi korban pertikaian atau pembersihan etnis (ethnic cleansing) itu.

Mengapa orang Melayu mengusir warga etnis Madura yang notabene merupakan sama-sama warga negara Indonesia?

Melayu adalah contoh kekuasaan kecil. Kekuasaan yang lebih besar berada di Jawa, pusatnya di Jakarta. Ya, orang-orang Jakarta itu mengundang kecemburuan orang-orang yang ada di daerah. Jakarta adalah panggung kepura-puraan, di mana orang muncul sebagai pejuang nasionalisme, tapi sebenarnya untuk keperluan perutnya sendiri.

Dari sana, muncullah dugaan bahwa nasionalisme yang dipahami selama ini adalah kedok untuk melanggengkan kekuasaan. Kekuasaan dalam segala aspek kehidupan, sosial, budaya, bahkan agama. Kekuasaan berlaku dimanapun. Maka, masih perlukah kita bersatu di negeri yang penuh mitos ini?


*Tulisan ini dimuat di Newsletter Hawe Pos, Edisi September 2006. Klik di sini

Selengkapnya......

15 December 2006

Resensi Blog: Sejuta Puisi, Berjuta Rasa

Apakah anda termasuk tipe orang yang romantis. Apa yang anda lakukan ketika sedang jatuh cinta? Bila anda suka menulis puisi untuk pacar, silakan belajar kepada Hasan Aspahani. Pemilik blog sejuta-puisi.blogspot.com ini punya resep jitu untuk membuat orang lain jatuh cinta kepada anda.

Dari puisi, HAH (nama pena Hasan Aspahani) bertemu dengan perempuan yang kini telah memberinya dua putra dari hasil pernikahannya. Sang mantan pacar itu, kata HAH, sangat menyukai sajak-sajaknya. Ia pula yang rajin mengumpulkan puisi-puisinya.

"Waktu kuliah saya hanya dan hanya menulis puisi untuk pacar saya yang kini jadi istri. Bisa satu buku tuh hehe," ungkapnya.

Tapi tidak semua orang memahami puisi. HAH pernah dimarahi teman di sekolah SMA karena menulisi puisi di buku catatan harian milik temannya itu. "Dia gak ngerti. Malah marah, kenapa bukuku dicoret-coret!" kenangnya.

Itu kisah HAH kali pertama mengenal puisi. Kebanyakan orang mengenal puisi ketika sedang jatuh cinta. Puisi digunakan sebagai medium untuk merayu sang pacar. Puisi dimaknai sebagai sesuatu yang melulu romantis. Pengertian puisi seperti itu belakangan malah ditentang oleh HAH. Dirinya kini berbalik haluan.

Penyair besar RM Rilke dan Arswendo Atmowiloto pun ia gunakan sebagai rujukan. “Rilke bilang jangan menulis sajak cinta. Wendo bilang sajak cinta itu wabah.” Memangnya kenapa menulis puisi untuk pacar dilarang?

"Ya gampang menular. Dan jadinya gampangan, hehehe" jawabnya ringan.

Bukankah penyair Sapardi Djoko Damono (SDD) pernah menulis sajak tentang cinta "Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana". Apakah ada perbedaan makna antara "cinta" orang awam dengan "cinta" bagi penyair?

Menurut HAH, sajak SDD itu berbicara tentang kehidupan, bukan cinta. Cinta bagi penyair itu intinya kehidupan, kearifan, bukan sekedar bilang rindu atau kangen. Oleh karena itu, baginya membuat sajak cinta tidak mudah karena yang dituju adalah Aku, sang pencipta.

Kini apapun bisa menjadi ide bagi HAH untuk menciptakan puisi. Dari soal gempa, berita Lumpur Panas di Sidoarjo, persoalan sehari-hari, sampai perselingkuhan antara selebriti dan anggota dewan yang belakangan menghangat, semuanya bisa menjadi ide untuk membuat puisi. Sajaknya yang diilhami dari gempa Yogya berjudul “Tidur Setelah Dongeng” dimuat di harian Kompas.

Selain diterbitkan di koran, sajaknya juga terbit dalam buku antologi. Diantaranya “100 Tahun Bung Hatta”, “Sagang 2000”, “Dian Sastro for Presiden # 2”, “Les Cyberlettres”, “Nubuat Labirin Luka”, dan “Yogya 5,9 Skal Richter”. Puisinya juga menang di Lomba Penulisan Puisi 100 Tahun Bung Hatta (10 Besar), dan Krakatau Award 2006 (Pemenang IV). Semua sajak HAH bisa ditemukan diblognya sejuta-puisi.blogspot.com, dan beberapa puisi lama masih disimpan di blog Cybersastra.net.

Hasan tak hanya membuat puisi. Ia juga menerjemahkan beberapa karya penyair luar negeri. Seperti yang baru-baru ini dia terjemahkan, soneta Pablo Neruda. Semua sajak dalam buku "20 Love Poem and A Song of Despair" ia terjemahkan.

"Dia sangat produktif dan sajaknya amat kaya. Variatif. Dia sajakkan hal hal remeh, kayak garam, ikan tuna, baju lecek dan lain lain," ucapnya kepada penyair asal Cile yang dikaguminya itu.

Dari dalam negeri ia mengagumi puisi Sapardi Djoko Damono . Ia mengaku membeli buku "DukaMu Abadi" karya SDD sewaktu SMU. Sampai sekarang masih menyimpan dan membaca buku itu. "Saya kira sajaknya unik sekali. Keliatan gampang, tapi susah," katanya.

Dari SDD pula ia mendapatkan semangat untuk menerjemahkan karya-karya penyair luar negeri. Katanya itu cara terbaik menggarap puisi.

Ketertarikannya mempelajari puisi karya penyair luar negeri makin bertambah ketika dirinya mengenal blog. "Saya jadi makin rakus sejak ngeblog. saya ketemu Pablo Neruda dan kepincut berat sama dia," akunya.

Hasan juga mengulas proses kreatif beberapa penyair lain dan menulis esai tentang puisi. Joko Pinurbo, Sapardi Djoko Damono, Goenawan Mohammad, dan belakangan Sitok Srengenge adalah beberapa penyair yang pernah diulas proses kreatifnya dalam blognya.

Selain Sapardi, Hasan juga mengagumi puisi Goenawan Mohamad (GM). Tapi kekagumannya kepada si penyair Malin Kundang ini tidak sebesar kekagumannya kepada SDD. Cuma sedikit, katanya. Kok cuma sedikit?

"Sajak GM itu sangat intelektual. Saya kira saya mesti baca banyak dulu untuk bekal memahami sajak GM," katanya.

Yang lebih mencengangkan, HAH juga membuat RUU Kepenyairan. Apakah ini semacam kredo puisi HAH? Bacalah pesan dipengantar RUU ini untuk memahami apa yang hendak disampaikannya dalam RUU itu.

"Saya tidak sedang berkampanye jadi Menteri Perpuisian dan Kepenyairan. Jadi siapa yang ingin menertawakan RUU ini ya silakan. Mau merevisi ya silakan. Mau membaca dengan serius ya silakan. Ini cuma hasil kerajinan tangan pencinta puisi yang lagi kurang kerjaan. Ini edisi revisi."

Kini HAH tiap harinya bergelut dengan puisi. Ia rela membagi waktu diantara kesibukannya menjadi Pemimpin Redaksi Batam Post, harian lokal group Jawa Pos dan menggambar kartun. Ngartun merupakan hobi lain Hasan selain membuat puisi. "Kadar perhatiannya sama antara kartun dan puisi. Ya, poligami lah..."

Bahkan selain mengelola blog sejuta_puisi, ia juga menjadi moderator sejuta_puisi@yahoogroups.com. Milis yang didirikan Hasan pada 13 November 2003, lebih muda dari blog sejuta-puisi yang dibuat pada Desember 2002 itu kini telah mimiliki ratusan anggota. Mereka berdiskusi apasaja tentang puisi.

Membuat puisi ini sekaligus menjadi tempat HAH melepas penat setelah saban hari menggarap berita-berita kriminal yang menjadi garapan utama medianya itu. Ia menyebutnya sebagai metode membersihkan otak.

"Saya kerja di koran kriminal. Tiap hari beritanya kalau gak rampok, maling, kalau gak copet, jambret, pemerkosaan, pencabulan. Nah otak saya kotor dengan berita berita itu. Saya bersihkan dengan puisi. Ketika menulis puisi rasanya fresh lagi. Jadi semacam terapi lah," terangnya.

Membuat puisi bagi HAH berarti mengakrabi kata. Maka tiap kata ia coba, ia akrabi. Ia cumbui layaknya istri. Baginya mengakrabi kata berarti menyadari kehadiran kata-kata. Merasakan ia ada. "Cobalah tengok langit. Kata apa yang ada di sana? Kau bilang: awan, biru, putih, gumpal, anjak, punjung, kepak, sayap, jejak, kosong, terbang, kibar, asap, sembunyi, terang, perjalanan ..... Banyak sekali. Apa saja bisa kita temui atau kita hadirkan di langit," tulisnya suatu kali diblog sejuta-puisi.

Bagaimana komentar pembaca atas sajak-sajak HAH. Simak komentar Inez Dikara dari Jakarta atas sajak "Monograf Mitologi" dan "Risalah Dongeng" berikut ini.

"Saya hampir kehilangan kata-kata ketika membacanya karena otak saya ini sungguh tidak sampai untuk bisa memikirkan bagaimana Hasan Aspahani bisa menuliskan semua itu. Kedalaman perenungan, kerumitan tapi ada kesederhanaan juga. Pokoknya begitulah mas. Jleb sejleb-jleb-nya."

Ya, keakraban Hasan dengan sajaknya itu seolah telah melupakan masalalunya yang pernah kuliah di Jurusan Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB). Kecintaannya pada puisi sebenarnya sudah tumbuh sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Karena bukan dari keluarga penyair, Ia pun belajar puisi secara otodikdak, bukan dari orang tua. Lantas kenapa dia tak kuliah di Fakultas Sastra?

"IPB ngundang saya (PMDK). Itu satu satunya kesempatan saya ke Jawa. Kalau tidak saya di Kalimantan saja. ya dulu namanya USMI, undangan seleksi masuk IPB," katanya.

Bulan Januari tahun depan puisi HAH akan nampang di majalah Indopahit, yang terbitkan dalam rangka pernikahan Andreas Harsono, rekan wartawan yang tinggal di Jakarta. Puisi yang dibuat untuk kado pernikahan itu bercerita tentang mitologi. Ada Mitologi Hati, Mitologi Ombak, Mitologi Pena, dan mitologi lainnya. Semua puisi tentang Mitologi itu bisa dibaca diblog sejuta-puisi.

Sebelumnya, Hasan juga menulis sajak untuk dua blogger angkatan tua, yakni Paman Tyo pemilik blogombal.org dan Pakde Totot. Kepada Paman Tyo dibuatkan "Sajak Gombal", sementara untuk Pakde Totot yang menekuni dunia periklanan, dibuatkan sajak berjudul "Seorang dari Gambar Sebuah Iklan".

Tahun depan HAH juga akan menerbitkan buku perdananya. Judul buku diambil dari salah satu puisi favoritnya berjudul “Skenario Persetubuhan Pertama di Dunia”. Puisinya yang satu ini berkesan karena paling merisaukan setelah jadi, paling remeh proses jadinya. "Idenya dari nonton film india. Saya bayangkan Adam dan Hawa bahagia di surga ya kayak gitu," katanya.

Hmmm, bolehkah minta sajak yang anda berikan untuk sang mantan pacar itu?

“Itu puisi limited edition. Memang hanya ditulis untuk dia, hahaha...”


*Tulisan ini dimuat di rubrik blog suaramerdeka.com.
___________________________________________________

Bloggernarsis@yahoogroups.com adalah forum diskusi blogger Jawa Tengah yang dibentuk oleh tim kreatif suaramerdeka.com. Kami mengundang anda bergabung, berdiskusi seputar blogger di Jawa Tengah secara khusus, dan dunia blog secara umum. Hasil diskusi dan artikel seputar blog bisa diakses di blog.suaramerdeka.com. Selain itu kami juga melayani untuk pelatihan blog dasar dan lanjut.

Selengkapnya......

13 December 2006

Aa Gym (tak) selalu Jujur

ENTAH rasa semacam apa yang berkecamuk di batin Aa Gym ketika mengetahui media massa mengabarkan dirinya menikah lagi dengan seorang perempuan sementara dirinya tidak ingin berita itu disebarluaskan. Mungkin marah dan kecewa. Ia tak hanya kehilangan kepercayaan, tapi juga mendapatkan umpatan kata-kata kotor dari orang-orang yang mengaguminya selama ini. Reputasinya hancur!

Aa Gym sewajarnya memang layak marah dan kecewa, seperti halnya manusia kebanyakan ketika tengah dilanda kesulitan. Marah, nafsu adalah manusiawi. Tapi sayangnya Aa selama ini telah terlanjur dikenalkan dengan sosok sabar melalui layar televisi kepada para pemirsa. Maka ketika tampil di depan pemirsa sebisa mungkin dia akan menutupi kekurangan agar bisa tampil sempurna.


Inilah masalahnya. Orang selama ini hanya mengenal Aa Gym dari satu sisi, yakni Aa Gym sebagai da'i. Padahal seperti halnya manusia lain, dia juga manusia biasa. Dia suami bagi istrinya, ayah bagi anak-anaknya, kakak dari adik-adiknya, dan lain-lain. Dalam ranah ini Aa Gym tentunya juga melakukan interaksi yang sama dilakukan oleh orang kebanyakan.

Apakah dia suami yang baik, ayah yang sayang kepada anak-anaknya, kesimpulan ini bisa kita dapatkan jika kita melihat interaksi secara langsung bagaimana Aa Gym berlaku dengan orang-orang disekitarnya dalam kehidupan sehari-hari. Bukankah orang akan mengenakan topeng tertentu, dan kemudian melepasnya dengan mengganti topeng yang lain sesuai peran yang tengah dia mainkan?

Membicarakan Aa Gym tentu saja tidak sama dengan menyejajarkan kyai di desa yang juga sama-sama menjadi tokoh agama. Aa Gym bukan saja menjadi dai, tapi dia melalui tayangan televisi itu telah direkonstruksi menjadi selebriti. Gosip yang menimpa kehidupan kesehariannya akan menjadi bahan perbincangan hangat dari ibu-ibu arisan sampai pedagang di pasar.

Bahkan poligami yang dilakukan Aa Gym sempat merepotkan pemerintah sehingga merasa perlu menyusun RUU yang mengatur tentang poligami. Poligami tiba-tiba saja menjadi masalah serius!

Namun ketika orang melihat Aa Gym sebagai dai bukan sebagai individu, maka masalah poligami bukan saja menjadi cela bagi pribadi Aa Gym tapi juga menyeret institusi dakwah yang ditungganginya. Lembaga dakwah secara umum juga terkena imbas dari celas akibat poligami yang dilakukan oleh Aa Gym. Kyai yang ada di desa-desa pun terkena getahnya. Masyarakat luas menjadi skeptis kepada para tokoh agama.

Aa Gym memang punya alasan kenapa melakukan poligami. Kita (orang awam) yang menonton televisi tak akan pernah tau apa motivasi Aa Gym yang sebenarnya. Di televisi Aa Gym bisa berkata poligami yang dilakukannya atas dasar untuk menolong dengan dalil agama sebagai dalih pembenaran. Ya, Aa Gym telah melakukan apa yang seharusnya ia lakukan sesuai peran yang ia mainkan yakni sebagai tokoh yang baik, sabar, dan senantiasa mengajarkan kebaikan.

Persoalan jujur atau tidak, hanya Aa Gym dan tuhan yang tahu niat apa yang mendorongnya melakukan poligami. Hati tak pernah bohong, tidak seperti mulut maupun wajah yang bisa saja dibuat-buat.

Selengkapnya......

12 December 2006

Tren Awam Menulis Sastra

Nugroho Suksmanto, siapa sih pemilik nama ini. Sepertinya masih asing dalam dunia penulisan, khususnya karya Sastra. Tapi bukunya "Petualangan Celana Dalam" diterbitkan Gramedia, penerbit yang memiliki nama besar di Indonesia. Jangan-jangan?

Pertanyaan dan (kemudian) kecurigaan itulah yang barangkali muncul dalam benak orang ketika pertama kali mendengar nama penulis buku kumpulan cerpen (kumcer) "Petualangan Celana Dalam" yang baru-baru ini diluncurkan di Semarang.

Seperti yang juga dirasakan oleh Darmanto Jatman dan Triyono Lukmantoro yang menjadi pembedah dalam diskusi peluncuran buku "Petualangan Celana Dalam" itu di Fakultas Sastra Undip pada Senin (12/12) malam. Keduanya mengaku kurang memiliki informasi yang cukup tentang penulis.

Benar, Nugroho memang bukan penulis terkenal, yang telah melahirkan banyak karya. Ini kali pertama buku kumpulan cerpenya diterbitkan. Selama ini ia menekuni dunia usaha, di bidang properti di kawasan Kuningan, Jakarta. Namun sebelumnya, dari pengakuannya diketahui ia sudah beberapa kali menulis puisi. Memang tidak diterbitkan dalam bentuk buku, tapi puisinya ini telah dibuat sketsa oleh para pelukis piawai.

Dari pengakuanya pula, dia rupanya punya masa lalu di Semarang. Semasa kecil tinggal di desa Magersari yang berbatasan dengan kampung Pendrikan, setting yang juga terdapat dalam cerpennya. Pernah studi di University of Shoutern California, kuliah di ITB. Almamater yang disebutkan terakhir menjadi cerita dalam salah satu cerpennya (Tidak untuk Bermain Catur?).

Triyanto Triwikromo melihat kehadiran Nugroho dalam ranah Sastra sebagai tren baru yang ia sebut sebagai "Awam Menulis". Bisa jadi ini yang membuat buku penulis yang tidak terkenal ini bisa diterbitkan oleh Gramedia, karena melihat ada pasar baru. Tren "Awam Menulis" ini adalah seri dari tren-tren sebelumnya, diantaranya "Selebriti Menulis" seperti yang dilakukan oleh beberapa artis yang menulis cerpen ataupun novel. Namanya juga tren, tentunya terkait dengan pasar, dan akan meledak lalu meredup tak lama kemudian.

Atau jangan-jangan karena penulis yang punya latar belakang pengusaha, jadi bisa saja ia meminta Gramedia menerbitkan bukunya. Bukankah di zaman sekarang ini uang berkuasa?

Dugaan di atas bisa saja benar, tapi dari pengakuan penulis tidaklah demikian. Menurutnya, Gramedia tetap memberlakukan seleksi naskah yang akan diterbitkan secara ketat. Analoginya, jika karyanya bisa diterbitkan, berarti secara kualitas memang dianggap layak oleh penerbit. Cuma, variabel apa yang dipakai untuk mengukur kelayakan itu. Bisa jadi seperti dugaan Triyanto itu, karena Gramedia sedang menciptakan tren "Awam Menulis" dan tentu saja motifnya adalah pasar!

Darmanto melihat banyak celah yang sebenarnya bisa dieksplorasi dari beberapa karya Nugroho itu. Ia mengatakan, ketika membaca judul sebuah cerpen, ia kemudian membayangkan cerita itu menurut versinya.

"Saya mengira petualangan celana dalam itu pengalaman celana dalam yang dipakai oleh beberapa orang. Di pakai presiden misalnya, terus dipakai siapa lagi. Eh, ternyata kok tidak seperti yang saya bayangkan," katanya.

Baginya, apa yang dilakukan oleh Nugroho adalah hal baru. Bisa semacam dekonstruksi. Tapi bisa saja ngawur. "Orang ketika saya tanya apakah dia sudah membaca buku ini, ternyata belum," ucapnya, setengah mengejek.

Sementara Triyono berangkat dari pertanyaan tentang siapa penulis itu, kemudian melihat dari dua cara pandang Barthes dan Faucoult. Bagi Barthes (Baca: Kematian Pengarang), teks suatu karya sastra tidak perlu dikaitkan dengan penulis. Namun sebaliknya, bagi Foucoult sebuah karya tidak bisa lepas dari penciptanya. Oleh karenanya Foucoult juga mendekati karya dari biografi pengarang.

Pertanyaan kemudian, apakah yang diceritakan oleh Nugroho itu adalah pengalaman pribadinya? Dari sana kemudian Triyono menyimpulkan bahwa menulis cerpen adalah sebagai bentuk aktualisasi diri Nugroho.

Terkait judul cerpen berjudul "Petualangan Celana Dalam", Nugroho mengatakan cerita itu dari pengalaman pribadinya. Suatu kali dia mendapati pembantunya yang sedang mengepel lantai dalam posisi setengah membungkuk tampak tak memakai celana dalam.

"Katanya ia gatal-gatal kalau memakai celana dalam," akunya.
"Ya, dicuci yang bersih dong biar nggak gatal kalau dipakai," timpalnya kepada si pembantu.

Kemudian ia minta si pembatunya itu untuk memakai celana dalam. "Eh, nggak taunya ia pakai celana dalam saya," kata Nugroho. Peristiwa itulah yang kemudian mengilhami cerita "Petualangan Celana Dalam" yang sebenarnya ia bukan judul yang ia berikan.

"Waktu itu saya mengajukan beberapa judul (semuanya tak dipakai). Tapi penerbit menyarankan memakai yang ini. Mungkin ada pertimbangan lain," terangnya.

Paparan beberapa pembicara itu pun mendapat tanggapan dari beberapa peserta diskusi. Ada yang bertanya tentang standar estetika dalam karya sastra, ada pula yang menanyakan tentang sisi filosofis celena dalam. Adapula yang cuma sekadar berkomentar tapi sekaligus menyanggah apa yang disampaikan oleh pembicara.

Jika Triyanto mengatakan kemunculan Nugroho sebagai tren Awam Menulis, Aulia malah menganggap para pembicara itu yang awam yang tak mengerti persoalan sebenarnya. Menurutnya karya sastra dalam era postmodern ini tidak lagi menjadi produk individu, tapi hasil kerja kolektif. Dalam posisi ini, karya sastra ditentukan oleh beberapa faktor. Tidak hanya proses kreatif dan penciptaan, tapi sisi produksi dan juga distribusi.

Begitu juga dengan penilaian Triyono bahwa teks Nugroho yang valusentris. Menurut Aulia penilaian itu adalah hasil pembacaan Triyono, bukan yang diinginkan oleh pengarang dalam hal ini Nugroho. Di sinilah teks berbicara.

Bagaimana dengan anda, apakah anda sepakat dengan pandangan beberapa kritikus itu, atau punya cara pandang yang berbeda?


Selengkapnya......

09 December 2006

Hantu Jeruk Purut: Masa Lalu yang Terusik

Darah segar mengucur dari tubuh Ana. Makhluk aneh baru saja menyerangnya. Dengan jalan tertatih ia meraih gagang telepon dan berbicara dengan seorang perempuan sebelum akhirnya ia terkapar tak berdaya.

Begitu tragis nasib yang menimpa Ana. Belum sempat ia merampungkan kisah misteri “Hantu Berkepala Buntung” yang konon menunggui TPU Jeruk Purut, ia mati dengan cara yang mengenaskan. Sebelumnya Ana mendapatkan teror agar menghentikan penulisan cerita misterinya itu. Tapi entah kenapa, ia masih nekat melanjutkannya.

Teror berkelanjutan juga dialami oleh Airin, kenalan baru Ana, yang diberi wasiat melanjutkan cerita misteri itu sebelum dirinya meninggal. Bahkan teror yang dialami Airin juga menimpa orang-orang terdekatnya. Ibu Airin beberapa kali dikejar-kejar hantu perempuan dan juga hantu tak berkepala di rumahnya.

Seorang teman dekat Airin di sekolah kemudian menasehatinya agar tak melanjutkan cerita misterinya itu. Tapi Airin tetap saja tak memedulikan. Ia merasa harus melaksanakan amanat Ana, penulis kisah-kisah misteri yang menjadi idolanya.

“Aku ingin seperti mbak,” ucap Airin ketika bertemu Ana di sebuah cafe.

Barangkali keinginan itu yang mendorong Airin tetap melanjutkan penulisan ceritanya meski harus mendapatkan teror. Dan teror terakhir hampir saja membununya ketika ia terlibat pertikaian dengan Nadine yang kerasukan hantu Jeruk Purut. Untung saja, Airin selamat. Namun Nadine terbunuh tertusuk oleh pisau setelah gagal membunuh Airin di sebuah rumah sakit tua. Sebelum Nadine, Valen yang juga teman Airin telah mendapatkan teror. Ia mati tersengat listrik tegangan tinggi.

Film garapan Koya Pagoya yang mengusung tagline “Film Horor Terhoror di Indonesia” ini dari awal memang menegangkan. Cerita dibuka dengan terbunuhnya sekelompok pemuda di pemakaman Jeruk Purut. Kejadian ini kemudian tersebar luas di masyarakat. Hantu tak berkepala pun diduga kuat menjadi penunggu makam angker itu.

Film ini dibintangi oleh Angie Virgin(Airin), Sheila Marcia (Nadine) dan Samuel C (Valent). Diantara ketiga tokoh ini terselip kisah cinta segitiga. Valent, kekasih nadine, diam-diam mencintai Airin. Beberapa kali ia menyatakan cintanya, namun tak ditanggapi oleh Airin. Belakangan hal ini diketahui Nadine ketika dirinya menemukan foto Airin di dompet Valen. Keributan kecilpun terjadi.

Namun cinta segitiga itu bukan menjadi konflik utama dalam film yang diluncurkan serentak pada 30 November 2006 di bioskop seluruh Indonesia ini. Konflik utama muncul ketika Airin memaksa melanjutkan tulisan tentang hantu Jeruk Purut itu, sementara teror terus mendatangi dirinya dan juga orang-orang terdekatnya.

Airin memang akhirnya bisa menyelesaikan novelnya, akan tetapi dua orang rekannya telah menjadi korban. Ia berhasil membongkar kisah misteri di balik legenda hantu Jeruk Purut itu. Di ceritakan bahwa hantu kepala buntung itu bernama Pasteur yang dihajar warga gara-gara memerkosa seorang gadis yang akan segera menikah dengan pemuda di kampungnya.

Beberapa bagian dalam film ini sempat membingungkan penonton. Seperti ketika seorang perempuan berlari-lari di medan terbuka, entah apa dan siapa yang tengah mengejarnya. Adegan ini disajikan secara berulang di beberapa bagian sehingga alur seolah berlompatan tidak ada penjelasan.

Hal lain yang menjadi pertanyaan dalam film ini adalah logika cerita. Mungkinkah para anak muda yang habis dugem di diskotik kemudian memburu hantu di kuburan. Memang mungkin, tapi sangat kecil. Kemudian soal mengelilingi kuburan sebanyak tujuh kali, mitos dan orang yang mengelilingi jumlahnya harus ganjil, ini mitos dari mana? Dan juga rumah sakit yang serba aneh ketika si tokoh utama (Airin) mendapatkan teror dan hampir terbunuh. Setting ini sebuah kebetulan yang terkesan dipaksakan.

Memang apapun dalam dunia film, yang dalam hal ini masuk dalam katagori fiksi, bisa menjadi cerita. Dalam karya sejenis surealis, alur cerita menjadi tidak begitu penting. Alur bisa saja meloncat-loncat. Namun kelogisan tetap diperlukan untuk meyakinkan penonton. Apalagi konon film ini diangkat dari kisah masyarakat di Jakarta tentang makam Jeruk Purut.

Selain itu, beberapa bagian sebenarnya masih bisa dieksplorasi lagi untuk menghadirkan suasana yang lebih mencekam.

Terlepas dari mitos atau bukan, film ini berhasil menghipnotis ketegangan penonton dari awal hingga akhir. Gambar-gambar yang disajikan dan juga latar suara mendukung tema dalam film ini:horor!

Selengkapnya......

03 December 2006

Belajar Bahasa Inggris, Yuk!

Siapa bilang belajar Bahasa Inggris sulit. Sebaliknya, Bahasa Inggris itu menyenangkan, kata Nana, pemilik blog http://pedapa.blogspot.com. Kita bisa mempelajarinya sambil bermain. Tidak harus dalam situasi formal seperti di sekolah. Oleh karena itu, Nana menamakan blognya dengan "English is Fun".

Ide awalnya sederhana, bagaimana belajar Bahasa Inggris tidak lagi menakutkan, seperti anggapan sebagian orang. Maka penyampaian pun dikemas dengan bahasa gaul ala kawula muda agar mudah dicerna. Simak saja situasi kelas saat pembahasan "both, either, either".


"Bu guruuu, emang sih pacaran itu menyenangkan, tapi udah 19 hari ibu ga ngajar, prioritas dong buuuu prioritaaaas!" tanya salah seorang murid. Mendapati pertanyaan itu ibu guru hanya bisa nyengir. Dalam hatinya berkata "Ibu guru juga manusia perlu pacaran dan pacaran ..huehhehuehuhehe.."

Kemudian ibu guru menimpalinya "Yaw dah ini ibu guru stop dulu jadwal pacarannya. Ayo pada belajar!"

Itulah cara Bu Guru, julukan baru Nana, mengajak pembaca blognya belajar Bahasa Inggris. Ia menciptakan suasana belajar yang benar-benar berbeda dari kebanyakan lembaga pendidikan formal. Tidak kaku, santai, tapi materi tetap tersampaikan. Seperti yang tampak dalam penjelasan "both, either, neither", contoh kalimat yang digunakan untuk penjelasan adalah sesuatu yang dekat dengan anak muda.

Lewat blog itu Nana membagi pengetahuan bahasa Inggrisnya kepada pembaca. Maklum, perempuan asal Nias yang sekarang menjadi kepala HRD di sebuah perusahaan pariwisata di Bali ini, dulunya adalah alumnus jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah.

Apakah seperti layaknya lembaga pendidikan, penyampaian materi dalam blog ini juga menggunakan semacam kurikulum?

"Mengalir saja. Saya menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan. Orang sering salah dengan hal-hal yang sepele, makanya saya menyampaikan yang sepele-sepele saja itu yang justru sering dilupakan orang," ungkapnya.

Terhitung sejak September 2006 lalu blog "English is Fun" ini dionlinekan. Para pembaca menyebut Nana dengan panggilan Bu Guru. Anda bisa membaca pesan-pesan yang dituliskan oleh pembaca di kotak shoutbox. Belum lagi yang konsultasi lewat Yahoo Messenger (YM). Apa tiap hari ada yang konsultasi? "Wuah buanyak banget," akunya, diikuti tawa.

Semua itu diberikan oleh Nana secara gratis. Pembaca ataupun yang ingin konsultasi lewat YM tidak dipungut biaya. "Saya ingin sharing saja dan melakukan sesuatu yang saya bisa," katanya. Untuk mengetahui apakah Bu Nana sedang online, pembaca bisa mengecek status YM bu guru ini lewat blognya.

Panggilan bu guru itu ternyata mengingatkan pada masalalu Nana yang pernah menjadi pengajar di sebuah lembaga pendidikan. Kini dirinya bergelut dengan dunia pariwisata, yang kebetulan masih bersentuhan dengan Bahasa Inggris. Dari pergaulannya dengan bule itulah Nana mendapatkan banyak kosa-kata bahasa Inggris yang diantaranya mungkin tidak ditemukan dalam kamus. Dari bahasa idiom dampai bahasa slank (gaul).

Makanya selain http://pedapa.blogspot.com/, nana juga mengelola blog http://tala-and-idioms.blogspot.com/ yang khusus memuat idiom-idiom. Kedua blog itu sama-sama diberi judul "English is Fun".

Dalam waktu dekat Nana merencanakan akan menggabungkan kedua blog "English is Fun" itu ke website pribadinya yang beralamat di nananias.com. "Desainnya lagi dipersiapkan," katanya.

Ketika ditanya lebih jauh soal profil, ibu guru yang satu ini menolak menyebutkan usia. Dia cuma mengatakan "Single and Pretty, hehe..." Siapakah yang akan melamar menjadi muridnya?

_________________________________________________________

Bloggernarsis@yahoogroups.com adalah forum diskusi blogger Jawa Tengah yang dibentuk oleh tim kreatif suaramerdeka.com. Kami mengundang anda bergabung, berdiskusi seputar blogger di Jawa Tengah secara khusus, dan dunia blog secara umum. Hasil diskusi dan artikel seputar blog bisa diakses di blog.suaramerdeka.com. Selain itu kami juga melayani untuk pelatihan blog dasar dan lanjut.

Selengkapnya......