20 August 2007

Catatan si Jago Makan: Tuntutan Profesi atau Perut?

Hampir tiap hari makan bakso. Ini seperti sudah menjadi ritual wajib. Setelah bakso baru bebek. Meski tak separah bakso, menu yang satu ini cukup membuatnya tak bisa berpaling. Paling tidak seminggu sekali. Lalu Mi Ayam, Soto Madura, Sate Kelapa, Rawon Setan, Pecel, dan mungkin masih banyak yang lain.

Dalam sehari bisa makan sampai 6 kali. “Eh, nggak ding, kadang ampe 7,” ia meralatnya. Belum sempat saya menuntaskan keheranan saya, ia menambahkan “Jangan salah, ada ngemil-nya juga. Bakso, Pangsit, Siomay, Rujak” Ya ampun….bener-bener doyan makan ini orang!!!

Namanya Manda Roosa. Tapi lebih dikenal dengan panggilan “Mendol”. Lengkapnya La Mendol. Sekilas nama ini seperti diambil dari bahasa Italia. Tapi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali. Penjelasan lebih detailnya di sini.

“Nama Mendol adalah nama pemberian Mbah Kakung saya. Ini nama panggilan di keluarga dan saudara-saudara. Nama Mendol, merujuk pada makanan khas dari olahan tempe bosok, yang bentuknya padat seperti pembawaan saya,” jelasnya.

Baiklah, untuk lebih mengakrabkan, saya akan panggil pemilik blog jagomakan.blogspot.com ini dengan nama Mendol. Isi blognya apalagi kalau bukan soal makan, urusan yang tak jauh dari perut. Ada Puding, Nasi Goreng, Donat, Durian, Pecel, Bakso Bakar, Pecel Terong, dan masih banyak menu-menu lainnya.

Sepertinya ibu satu anak ini doyan banyak jenis makanan. Setelah saya desak, ia membeberkan makanan yang menjadi pantangannya. Ada dua jenis makanan yang membuatnya bergidik, yaitu jika dia disuguhi Udang dan Lobster. Ada apa gerangan?

“Soal yang tidak suka, ini bukan masalah selera. Tapi saya punya alergi sama yang namanya udang dan lobster,” jawabnya memberi alasan.

“Wueh..kalau ada acara food taster, teman wartawan suka ngerjain saya dengan memesan menu ini. Dan mereka tertawa puas, ketika saya cuman bisa ngiler ngeliatin,” tambahnya.

Manda adalah seorang jurnalis, spesialis menulis masalah kuliner. Ia bekerja untuk Majalah East Java Traveler dan Majalah Surabaya City Guide, dua unit usaha dari Mossaik Communications yang berada di bawah manajemen Suara Surabaya Media.

Jelas saja pengalaman dan pengetahuannya soal dunia kuliner ini sudah tak diragukan lagi. Bagaimana tidak, selain memang sebagai jurnalis kuliner, sudah jauh hari, atau istilah arek Surabaya, “sudah dari sono”-nya ia punya kegemaran mencicipi makanan-makanan enak.

“Blog ini sebenarnya merupakan behind the scene, dari liputan saya. Di sini bisa dilihat perjuangan saya bangun pagi-pagi untuk nongkrongin penjual sate kelapa. Atau cerita,di mana saya terpaksa menelan bulat-bulat makanan yang pedas, sekedar membahagiakan si pemiliknya. Atau sekedar berbagi informasi bagaimana nasib akhir sebuah donat yang sudah tidak laku. Semuanya adalah cerita-cerita yang tidak mungkin saya ungkap di majalah karena lebih ke pengalaman personal,” jelasnya tentang ihwal pembuatan blognya yang rame dikunjungi para blogger itu.

Sejak awal Manda memfokuskan blognya hanya menceritakan masalah kuliner. Dia mengangankan blognya ini kelak bisa menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin sharing atau mencari informasi tentang pusaka kuliner di nusantara dan sekaligus untuk turut melestarikan makanan khas daerah.

Usahanya mengasuh blog kuliner itu telah membuahkan hasil. Bulan Mei lalu, Manda dinobatkan sebagai maskot Partai Komunitas Bangau Mania, yang simpatisannya direkrut dari kalangan yang doyan jajan. Selamat ya, siapa tahu jika kelak partai ini bisa maju dalam pemilu mendatang, Manda bisa diusulkan menjadi Menteri Urusan Pangan!

Berkah lainnya, Manda pernah diundang oleh salah seorang pemilik resto yang membaca blognya. Ia diundang untuk mencicipi dan makan gratis, sebagai imbalannya, ia punya kewajiban moral untuk menulis laporannya di blog.

“Itulah kenapa saya menulis di profile saya. Kuli tinta yang menemukan surga dunia di dalam pekerjaannya sebagai jurmalis kuliner. Hampir setiap datang liputan, saya selalu disuguhi makanan yang ujung-ujungnya gratis bahkan dibawakan oleh-oleh. Yang exciting, saya pernah makan steak yang harganya setengah juta… Gratisss. Pernah dibungkusin 12 bungkus pecel, karena penjualnya suka sekali diliput. Satu besek besar jenang dodol, bahkan sampai pernah keracunan cokelat gara-gara saya habisin sendiri dua kotak besar cokelat. Tapi nggak bakal kapok kok....hehehe”.

Jika banyak orang yang menjalani profesi karena tuntutan kebutuhan, lain halnya dengan Manda. Ia mendapatkan profesi yang klop dengan hobi. Makanya ia kerap memesan menu tambahan di luar jatahnya sebagai taster. Manda masih berbaik hati, oleh-olehnya hasil perburuannya sebagian ia bagi-bagikan ke rekan-rekan kerjanya di kantor.

Namun karena kegemaran makan bukan hanya berlaku ketika dia menjalankan tugasnya sebagai jurnalis kuliner, tapi juga dalam kehidupannya sehari-hari, diakuinya sebagian gaji habis untuk urusan yang satu ini. Kalau sudah begini, apakah ini layak disebut berkah atau musibah. Entahlah, toh suaminya tak terganggu akan porsi makan istrinya yang berlebih, bahkan sebagian gajinya yang dihabiskannya untuk kesenangannya itu.

Di luar kesibukannya sebagai jurnalis kuliner dan mengurus keluarga, tak disangka ia masih sempat menjadi pengajar di sebuah sekolah modeling. Haaa? Bagaimana ceritanya, apa dia pernah menjadi model?

“Iya, Model Galian Kendor, puass!!!,” jawabnya seperti meniru Tukul yang tengah membalas olok-olok dari audiens. Bukan ia membela, tapi malah mempertegas olokan itu.

“Ngajar dan kuliner memang punya persamaan. Sama-sama urusan perut.,” jawabnya penuh canda.

Ternyata ujung-ujungnya perut juga. Dasar si Jago Makan!

Tulisan yang masih berkaitan:



7 comments:

  1. Mendol emang kuat makan.. kalo liat dia makan aja udah kenyang...
    apalagi sekarang dia pengurus koperasi bagian retail. jadi kalo kue2nya gak laku dia yang beli. Mendol juga sering ngajak aku makan di restauran dan hotel berbintang, katanya hitung2 traktir aku,'walah'.
    Dan terakhir nih, Biar suka makan, tapi kalo masak suka gagal..
    Yang pasti Manda orangnya manis dan centil bgt...

    ReplyDelete
  2. Mas, masa Mendol beranak tiga ? Haahahah..kapan hamilnya? Kok kita teman sekantor pada nggak tau.

    Xixixie....Buat Mendol, tabah ya difitnah punya anak tiga..mangkane tah, awakmu ojo lemu-lemu.

    Adam
    -koncone sak mejo-

    ReplyDelete
  3. setauku mbak manda anaknya cuma satu..?

    emang seru banget kalau ikut liputan ama mbak manda, tapi ada juga yang malu-maluin.

    waktu diundang prasmanan di hotel
    aku musti nahan malu,dipaksa ambil makan berkali-kali buat mbak manda.

    -korban mbak manda-

    ReplyDelete
  4. Wakakaka...komennya "Ngeri" gitu ya! Kok mbuka aibku kabeh...Wah gara-gara Mas Udin neh. *siap-siap ngelempar dadar gulung

    ReplyDelete
  5. wah, tambah kondang mbak satu ini...
    profilnya ada di mana-mana
    untung ga disertai foto, tambah bikin penuh nanti, hehehe


    anton
    -teman satu piring-

    ReplyDelete
  6. Saya jadi penasaran wujudnya Mbak Mendol ini seperti apa.

    ReplyDelete