13 August 2003

Jiffest Traveling, Full Rokok

Jangan heran bila ada pemutaran film dan konser musik di kampus selalu dipenuhi mahasiswa. Apalagi sponsor utamanya rokok, bisa dipastikan pengunjung pasti membludak.

Masalahnya, selain dapat hiburan gratis, rokok pun bisa diperoleh cuma-cuma.
Handriyo, mahasiswa DIII Inggris 2002, mengaku senang saat menonton film di even Jiffest (Jakarta International Film Festival) Travelling, yang digelar Kronik Kine Klub Sastra. Meski harus antri masuk ke Gedung Ir. Soenardi Pleburan, Handriyo tetap melakoninya.

“Maklumlah namanya juga mahasiswa, siapa yang nggak mau hiburan gratis apalagi plus rokok”, ujarnya sembari sedikit menyangkal dikatakan hanya butuh rokoknya saja.
Nancy, anggota Kronik Kine Klub menolak bila penonton film yang datang hanya butuh rokoknya saja. Mahasiswa Sastra Inggris 2002, membuktikan tak sedikit kaum hawa yang rela datang untuk menonton film.

“Padahal penonton cewek tidak akan diberi rokok gratis tersebut. Karena kami berasumsi bahwa perempuan tidak merokok,” bela Nancy.

Lain halnya dengan Aldi, mahasiswa sastra Inggris 2002, menilai film-film yang diputar dengan sponsor rokok tak berbanding lurus dengan meningkatnya apresiasi film di Semarang.

Buktinya? Aldi mengatakan, meski filmnya kurang bagus penonton tetap saja membludak.
Akhirnya, melihat pengalaman itu, dia memutuskan tidak menonton lagi. “Ya… karena filmnya kurang bagus sih,” ucapnya.

Asal tahu saja, ada juga yang menyayangkan pembagian rokok dalam pemutaran film di Gedung Ir Soenardi. Eksan, mahasiswa Fisip adalah salah satunya. Menurut mahasiswa Jurusan Administrasi Negara 2002 ini, kegiatan kampus yang menggunakan sponsor rokok tak bisa dibenarkan. Menurutnya, pembagian rokok gratis dari sponsor akan mempengaruhi mahasiswa untuk mengkonsumsi rokok.

Pendapat itu disangkal Nancy. “Itu tergantung kita menilainya,” uacp Nancy. “Namanya juga kerjasama yang penting menguntungkan, baik dari Kronik maupun perusahaan Djarum sendiri,” imbuhnya.

Jadi, yang penting saling menguntungkan? Lantas, tujuan peningkatan apresiasi filmnya?*(Udin)

*Dipublikasikan di Newsletter Hawe Pos

Tulisan yang masih berkaitan:



No comments:

Post a Comment