03 February 2007

dr Erna Mirani: Kombinasikan Terapi Hijamah dengan Medis

Tak banyak yang tahu apa itu hijamah. Orang lebih mengenalnya dengan istilah “bekam”, yakni terapi penyembuhan penyakit dengan cara mengeluarkan darah pada bagian tubuh tertentu. Darah! Ya, darah itu dikeluarkan dengan cara menyayat bagian tubuh anda. Mengerikan bukan?

dr Erni tengah mengkop pasien hijamah (bekam). Tampak kulit dalam kop itu menggelembung. Kop dibiarkan selama kurang lebih lima menit. Setelah itu kop dilepas, lalu disayat tipis untuk mengeluarkan darah yang dipercayai sekaligus mengeluarkan penyakit dari tubuh pasien.


Tapi cobalah bertanya kepada Hadi. Sore itu ia baru saja mencoba pengobatan hijamah ini di klinik Rumah Sehat Giri Husada di Jalan Pawiyatan Luhur No 25, Sampangan, Semarang. Apa komentarnya?

“Tidak sakit. Badan terasa lebih enak,” ungkapnya. Dari pengakuannya, Hadi sudah beberapa kali berobat dengan cara hijamah atau bekam ini. Maklum, al hijamah atau tukang bekam tak lain adalah istrinya sendiri.

Adalah Erna Mirani, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini belakangan melayani pasien bekam. Menurutnya, terapi ini dapat membantu mempercepat penyembuhan segala macam penyakit, khususnya nonbedah. Seperti asma, nyeri otot, sakit kepala, hipertensi, lumpuh setengah badan (himeplegia), pendarahan pada otak, encok, reumatik, wasir, hingga bermacam-macam penyakit di wajah, seperti sakit gigi, telinga, mata dan hidung sampai jerawat.

Tetapi, terapi bekam dr Erni ini memang tidak lagi murni pengobatan alternatif. Ia mengkombinasikannya dengan pengobatan medis. “Keberhasilan terapi ini ditentukan oleh medicine. Saya tidak bilang menyembuhkan, seperti yang ditawarkan oleh banyak pengobatan alternatif. Tapi dari beberapa pasien yang datang ke sini, terapi ini terbukti bisa mempercepat penyembuhan,” tuturnya.

Sebagai perbandingan, jika menggunakan terapi medis murni, penyembuhan memakan waktu 6 bulan, maka dengan kombinasi bekam penyakit bisa disembuhkan cuma dalam waktu 4 bulan atau bahkan lebih cepat.

Suatu kali ada pasien hipertensi yang datang ke dr Erna. Saat datang pertama kali, tensi badan cukup tinggi, yakni 200-300. Mula-mula oleh Erni pasien diberi obat. Ada perkembangan, tensinya menurun. Lalu pasien minta tambahan terapi bekam, terbukti tensi bisa turun 100-80. Dan sekarang pasien sudah tidak minum obat lagi.

Anatomi Hijamah digunakan untuk panduan menentukan titik hijamah/bekam.

Sebelum melakukan bekam, seorang tukang bekam harus mengetahui keluhan penyakit pasien. Ini penting untuk menentukan titik bekam. Banyak sedikitnya titik bekam ini tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keseriusan penyakit yang diderita pasien. Maksimal titik bekam adalah lima buah. Penentuan titik bekam tidak boleh dilakukan secara serampangan, karena kesalahan penentuan titik bekam bisa berakibat fatal.

Setelah menentukan titik bekam, seorang tukang bekam membersihkan titik hijamah dengan alkohol 70%, lalu antiseptik yang diusapkan dengan kasa steril. Setelah itu, cupping atau kop selama kurang lebih 5 menit. Setelah kop dilepas akan tampak bekas memerah seperti darah beku yang menggumpal. Di bekas-bekas ini kemudian dilakukan penyayatan tipis dikulit hingga keluarlah darah. Darah inilah yang dipercayai bisa mengeluarkan segala macam penyakit.

“Dalam melakukan penyayatan tidak boleh terlalu dalam. Hanya pada lapisan epidermis yang mengenai pembuluh darah kapiler,” Erni mengingatkan. Erni juga mengingatkan agar alat-alat yang digunakan untuk bekam harus steril.

Secara medis, terapi penyembuhan dengan hijamah ini memang belum pernah diteliti. Dr Erna sendiri belajar bekam dari Forkahi, Forum Hijamah yang ada di Semarang. Yang diajarkan di Forkahi masih berupa hijamah murni, tanpa terapi pengobatan medis. Namun oleh dr Erna, hijamah dikombinasikan dengan ilmu kedokteran yang menjadi keahliannya.

Lalu kenapa dr Erna yang berlatarbelakang pendidikan medis ini tertarik dengan hijamah?

“Saya tertarik karena ini jelas hadistnya. Saya ingin mengetahui bagaimana rasulullah menggunakan hijamah ini sebagai pengobatan yang sekarang sudah banyak ditinggalkan. Kayak akupuntur, ini tidak ada hadistsnya karena berasal dari dataran China,” terangnya.

Untuk lebih jelasnya, Erni memberi saya modul pelatihan hijamah yang dipakainya sebagai rujukan. Di modul ini dijelaskan secara detail apa itu hijamah. Dari hadist yang dipakai sebagai dasar hukum sampai tatacara melakukan hijamah. Dari modul itu, diketahui ada waktu yang dianjurkan dan yang tidak diperbolehkan untuk melakukan hijamah.

Menurutnya, hijamah tidak bertentangan dengan ilmu medis. “Jika dalam kedokteran mengenal bedah medis, dibekam menggunakan sayatan, karena kita mengambil darah. Ini memang belum ada penelitian resmi. Tapi dari yang saya amati, jumlah elektroda yang dikeluarkan dari bekam ini lebih sedikit,” tambahnya.

Sejauh ini memang tidak banyak pasien yang minta bekam di klinik tempat praktek dr Erna. Kasiat terapi bekam dr Erna ini masih disebarkan dari mulut ke mulut, dari pasien-pasien yang pernah mencoba pengobatan kepadanya. “Saya hanya melayani bekam sesuai permintaan pasien,” akunya.

Tarif pengobatan dengan bekam ini oleh dr Erna disesuaikan dengan bahan habis pakai yang digunakan. Seperti kasa steril, minyak habatussauda (jinten hitam), dan lain-lainnya.

Apakah ada doa khusus sebelum melakukan hijamah?

“Ya tentu saja ada. Sama seperti pasien saya pada umumnya, sebelum melakukan pengobatan, saya mendoakan kesembuhan pasien. Bukan membaca-baca mantera, karena ini bisa mengundang ghaib,” ucapnya diikuti senyum.

Anda tertarik, silakan mencoba. Tapi seperti disarankan oleh dr Erna, bila anda takut, lebih baik tidak usah mencoba. Ketakutan yang berlebihan bisa mengakibatkan darah yang dikeluarkan tidak sempurna dan akibat lain yang tak diinginkan.

Tulisan yang masih berkaitan:



5 comments:

  1. Cobain deh. Tapi, saran saya, jangan di tengah aktivitas yang padet (kalo bisa, akhir pekan atau pas lagi libur), soalnya abis bekam tidurnya jadi enak banget. Malah bawaannya pengen tidur mulu.

    ReplyDelete
  2. memang bekam itu sunnah rasul....tapi yang takut darah gimana neeeehhh!!!

    ReplyDelete
  3. eh kaya terkun ya...ngeri dech

    ReplyDelete
  4. Bismillahirrahmaanirrahiim.
    Assalamu'alaikum wr.wb. Dengan bertawakal kepada Alloh.swt mohon kalau diperkenankan sebagai tukang bekam pemula memberikan usul, sepertinya juru bekam perlu untuk memperketat tekhnis praktek bekam agar bekam menghindari subyhat dan memiliki kehormatan sebagai SUNAH RASULSAW sehingga berbeda dengan praktek pengobatan non-Sunah mirip bekam (WHO menyebut strenghthen consideration, dalam hal ini consideration of Qur'an & Hadis). seperti, sebab bukan muhrim,adalah lebih tepat juru bekam muslim untuk pasien muslim. jika terpaksa pasien dan jurubekam beda marital maka sarung tangan adalah 'lebih baik' dikenakan. (seperti dalam gambar, mohon ma'af ukhti ERNI). Wallahu'alam bisahowab (Tabibbekam@gmail.com)

    ReplyDelete
  5. Apakah bekam bisa untuk program kesuburan kandungan?

    ReplyDelete