Besok (Selasa, 23/1/2007), Duo Ratu bubar! Mulan Kwok, salah seorang personel Ratu, sedih. Ia menangis. Dirinya masih mencintai Ratu. Rupanya air susu dibalas dengan air tuba, kata presenter Insert, tayangan informasi selebritis di Trans TV Senin sore.
"Apa yang dilakukan Mulan kini dibalas..." tambah presenter itu.
Tak lama kemudian, Dhani Ahmad muncul dalam rekaman yang dibuat beberapa waktu lalu. Dhani mengatakan, di tahun 2007 Ratu Bubar, atau dia dan Maia yang akan buyar. Pernyataan pentolan kelompok band Dewa ini, menyusul perseteruan dirinya dengan manajemen Ratu yang dituduhnya tak bisa mengatur jadwal personel Ratu.
Maia Ahmad, personal Ratu yang juga istri Dhani mengatakan, salah satu memang harus dikorbankan. Tak jelas apa yang dimaksud. Apakah salah satu itu tertuju kepada ratu? Jika benar, maka dengan begitu Maia memilih mengorbankan Ratu demi keutuhan keluarganya bersama Dhani dan ketiga anaknya.
Dari penayangan Mulan secara berulang-ulang dan juga komentar ibunda Mulan, muncul kesan Mulan lah yang menjadi korban. Kata korban itu lebih serem lagi disebut dengan "tumbal". "Akankah Mulan menjadi tumbal dari perseteruan Maia dengan Dhani?" kata presenter.
Penggunaan bahasa yang vulgar dan dramatis menjadi ciri khas bahasa infotainment. Penggunaan peribahasa "air susu dibalas dengan air tuba" dalam konteks di atas tidak tepat dan terkesan berlebihan. Begitu juga dengan istilah "tumbal", ini juga terlalu kasar.
Penggunaan istilah dan bahasa yang vulgar itu tidak menjadi masalah jika memang mewakili realita di lapangan. Akan tetapi apa yang disajikan oleh infotaiment itu berupa dugaan-dugaan alias fitnah!
Selain penggunaan bahasa yang tidak tepat, dramatisasi infotainment diperkuat dengan nada bicara presenter yang tinggi, terkesan "garang". Anda tentu tak asing lagi bagaimana presenter itu melafalkan kata-kata berikut ini: Apa lacur, bagaimana tidak, semuanya kini berakhir!
Kembali ke topik bubarnya Ratu, tahukah anda jika komentar yang dikeluarkan Mulan itu dilatarbelakangi oleh komentar Maia yang sebelumnya disampaikan infotainment. Besok Ratu bubar, katanya. "Haa...Ratu bubar...Saya sakit benget, seperti ditikam dari belakang," kata Mulan.
Dari awal disampaikan Mulan mempermasalahkan manajemen Ratu yang tidak terbuka. Ia ingin agar manajemen bisa lebih transparan. Tapi Mulan tidak serta merta menyalahkan manajemen. Ia sendiri mengaku salah kenapa tak pernah menanyakan laporan dari manajemen. Rupanya kritikan itu beberapa hari kemudian dibalas dengan pernyataan pembubaran Ratu oleh Maia.
Kemudian flashback ke pernyataan Dhani beberapa waktu lalu terkait dengan perseteruannya dengan manajemen Ratu. Manajemen tak becus mengatur jadwal. Gara-gara kesibukan Maia di Ratu, anak-anak jadi tak diperhatikan.
Dasar infotaiment, kerjaannya memperkeruh masalah. Berita belum jelas, belum diverivikasi, tapi sudah disampaikan ke pemirsa. Tak cukup, ia juga membubui dengan opini dengan standar peniliannya sendiri.
Infotainment sore tadi ditutup dengan kalimat yang lebih tepat nasehat agar pihak yang bermasalah tidak menyelesaikan masalah dengan emosi. Hah, bijak sekali presenter itu mengatakan kalimat yang sebenarnya tidak perlu. Dalam tayangan tadi sore, tampak infotainment membela Mulan dan menyudutkan Maia dan (terlebih) Dhani.
Saya memang suka beberapa lagu Ratu yang dibawakan oleh Maia dan Mulan Kwok. Tapi saya pribadi tak ada perlu dengan kabar bubarnya si pelantun lagu TTM dan Buaya Darat itu. Lain halnya dengan para pendekar infotainment, baginya gosip Ratu menjadi makanan empuk. Maka, jika benar Ratu jadi bubar, infotainment harus bertanggungjawab.
No comments:
Post a Comment